Jumat, 22 Januari 2016

Hydrometer

Asslamualaikum wr.wb


HYDROMETER

      Hydrometer adalah alat ukur untuk mengukur berat jenis elektrolit air accu. Alat ini terdiri dari rubber ball, tube glass, floating scale dan suction tube.


       1. Cara pengukuran
           a. Hisap elektrolit dengan rubber ball hydrometer.
           b. Usahakan floating scale tidak menyentuh dinding tube glass.
           c. Baca skala pada floating scale


        1) Penurunan Berat Jenis Elektrolit selama pelepasan muatan listrik
            Berat jenis elektrolit turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis elektrolitnya, misal accu mempunyai berat jenis elektrolit 1260 pada suhu 20°C, bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik, berat jenisnya turun menjadi 1160 pada 20°C, maka accu masih mempunyai energi listrik sebesar 50%.


       2) Berat jenis elektrolit tergantung dari suhu
           Karena berat jenis elektrolit tergantung dari suhu atau temperatur, maka pembacaan skala hydrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume elektrolit akan bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedangkan beratnya tetap. Jika volume bertmbah sedang besarnya tetap, maka berat jenisnya akan turun. Berat jenis mengalami penurunan sebesar 0,0007 untuk kenaikan setiap 1°C dalam suhu batas normal accu. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah pada suhu 20°C sebesar 1260.

       3) Perubahan suhu atau temperatur


S20 = St + 0,0007 (t-20)

S20        = Berat jenis pada suhu 20°C
St           = Berat jenis terukur
0,0007   = Perubahan berat jenis
t             = Suhu saat pengukuran
(t-20)     = Konversi suhu standar

(contoh)
Misal hasil pengukuran elektrolit sbb :
Berat jenis (hasil pengukuran)    = 1.250
Suhu saat pengukuran                 = 33°C
Maka berat jenis pada suhu 20°C adalah :

S20 = 1.250 + 0,0007 (33-20)
       = 1.250 + 0,0091
       = 1.2591

Turbocharger

Assalamualaikum wr.wb



TURBOCHARGER

       1. Garis besar dan struktur
           Turbocharger menggunakan tekanan gas buang mesin untuk memperbanyak pemasukan udara. Penggunaan turbocharger memperbesar output daya mesin sehingga melebihi daya keluaran mesin yang berkapasitas silinder sama namun tanpa turbocharger. Turbocharger terdiri dari rumah turbin, rumah bantalan, rumah blower,poros turbin, blower impeller, sistem waste gate dan bagian-bagian lain. Rumah turbin gas buang dipasang pada saluran gas buang mesin, dimana gas buang meniup bilah turbin di dalam rumah turbin dan memutarkan poros turbin dengan kecepatan tinggi. Blower impeller terpasang pada poros yang ama menghisap udara bersih dari saringan udara dan menekan udara tersebut ke dalam silinder mesin melalui saluran intake (intake manifold).Gambar dibawah ini merupakan prinsip kerja turbocharger yang dilengkapi intercooler


       2. Pelumsaan dan pendinginan
           Pelumasan untuk turbocharger menggunakan oli mesin yaang dimasukan dari sebuah saluran cabang yang terletak setelah saringan oli. Oli masuk dari lubang masukan oli ke rumah bantalan, dipisah menjadi dua untuk melumasi thrust bearing dan bantalan jurnal kemudian kembalike blok mesin melalui saluran keluaran oli. Suplai oli tetap diberikan walaupun mesin telah dimatikan dengan adanya check valve (bola peluru / steel ball ataupun pegas). Pendinginan dilakukan dengan air pendingin yang dilewatkan dekat poros turbin.





Sistem Pelumas 2

Assalamualaikum wr.wb

       Bagi yang udah punya motor pasti sering ganti oli dong yahh ?? Nah suka ngeliat gak sih tulisan-tulisan yang ada dikemasannya, kan suka ada tu angka 10-40w dst. Tau artinya gak sih ? ternyata itu kode viskositas oli yang cocok buat kendaraan kita, kalau kita salah beli yang harusnya 10-40w malah kita beli 80-90w buat motor kita yang ada minggu depan udah dioverhaule kali mesin motor kita. Nah disini saya bakal kasitau nih kode-kode yang ada dikemasan oli, tapi saya lebih spesifik ke roda 4 atau lebih hehhehhe.


       1. Penilaian dan klasifikasi minyak pelumas
           Ada dua tipe klasifikasi umum digunakan untuk mesin yaitu berdasarkan kekentalan (viskositas) dengan standar dari SAE (Society of Automotive Engineers) serta berdasarkan kemampuan dan penggunaan dengan standar dari API (American Petrolium Institute).

       a. Klasifikasi berdasarkan SAE / viskositas
           Walaupun ada beberapa metode klasifikasi, namun standar SAE adalah yang paling umum digunakan seperti pada tabel dibawah ini. Semakin besar nilainya semakin kental olinya. Tanda huruf "W" (winter) menunjukan bahwa oli cocok digunakan pada daerah yang cuacanya sangat dingin.


             Viskositas oli mesin bergantung pada suhu dan berat jenisnya. Bagaimanapun kondisi peumasan yang diperlukan tidak dapat dilayanioleh satu tingkat kekentalan sehingga diciptakan oli dengan kekentalan yang berbeda-beda untuk penggunaan tertentu. Oli seperti ini disebut oli single-grade (misal SAE 10w. SAE 30W). Berbeda secara menyolok dari ini, seperti oli SAE 10W atau SAE 20-50W memiliki indeks viskositas yang tinggi, sehinggadisebut oli multi-grade. Sebagai contoh, oli SAE 10W-30 memiliki sifat SAE 10W yang memudahkan start mesin pada udara dingin serta kemampuan SAE 30W pada putaran mesin tinggi, beban berat dan suhu panas, sehingga oli tersebut dapat dipergunakan pada kondisi yang berbda. Gambar dibawah ini beberapa contoh hubungan antara nilai SAE dengan suhu penggunaan.


       b. Klasifikasi berdasrkan kemampuan dan penggunaan
           Metoda klasifikasi oli mesin berdasarkan kemampuan dan penggunaan paling banhak menggunakan standar API seperti rincian berikut ini :

1. Klasifikasi API service "CC"
    Tingkat penggunaan digunakan pada mesin diesel putaran mesin rendah dengan turbocharger dan kondisi relatif berat. Performa oli harus dapat mencegah endapan  pada suhu tinggi, endapan pada suhu rendah, karat dan korosi.

2. Klasifikasi API service "CD"
Tingkat penggunaan digunakan pada mesin diesel putaran tinggi dengan turbocharger dan kondisi lebih berat. Performa oli harus dapat mencegah endapan suhu tinggi, endapan suhu rendah, karat dan korosi dengan tingkat yang lebih baik daripada klasifikasi CC

Nb ; huruf "C" bearti Commercial and Fleet Engine Service, biasa digunakan untuk mesin diesel.


Hino menganjurkan kelas CD untuk mesin-mesin yang menggunakan turbocharger serta CC / CD untuk mesin-mesin tanpa turbocharger. Kelas CE, CF dan CG dengan sifat pemecahan jelaga yang lebih baik telah digunakan sebagai standart.

      c. Sifat yang diperlukan dari oli mesin
          Sebagai tambahan dari kecocokan dan keluasan indeks viskositas, sifat-sifat berikut diperlukan dari sebuah oli mesin
          1) Ketahan terhadap oksidasi dan korosi atas logam
              Oli yang digunakan pada mesin diesel bekerja pada suhu dan tekanan yang tinggi serta terkena oksidasi sam sulfat akibat adanya belerang yang terbakar pada pembakarn bahan bakar. oli yang teroksidasi  membentuk deposit yang mengakibatkan korosi dan keausan pada permukaan logam.
          2) Sifat pembersihan yang baik
              Oli menjadi kotor akibat keruasakan oli, kotoran dari luar, arang dan kotoran-kotoran lain akibat pembakaran bahan bakar. Kotoran ini bersifat merusak mesin sehingga oli perlu bersifat detergent / membersihkan.
          3) Lapisan oli yang kuat
              Lapisan opli tidak hanya kuat namun harus tahan terhadap tekanan tinggi. Sifat licin selain viskositas ini adalah sifat pelumasan, lekatan pada logam, ketahan lapisan oli dan lain-lain. Oli pada mesin diesel harus sangat licin. Minyak bumi sebagai bahan dasar oli mesin diesel saja tidak cukup, sehingga perlu ditambahkan bahan-bahan lain untuk memenuhi kebutuhan. Oleh sebab itu oli mesin diesel sangat berbeda dengan oli untuk mesin bensin.


Sistem Pelumasan

Assalamualaikum wr.wb

       Yang namanya pelumasan berarti behubungan dengan yang namanya minyak dong, minyak juga banyak jenisnya bisa minyak tanah, minyak sayur, oli pun termasuk minyak. Dan kali ini saya akan mambahas bukan tentang minyak melainkan tentang "Sistem Pelumasa" yang ada pada kendaraan.

       A. Garis Besar
            Sistem pelumasan  menyalurkan oli ke semua bagian mesin yang bergerak. Pelumas berfungsi mengurangittingkat keausan, mendinginkan, menyekat dan menghindari kororsi (karat) sehingga mesin tidak terkikis atau tergores (aus), serta terpeliharanya unjuk kerja mesin yang baik.

       1. Metode Pelumasan
           Metode pelumasan biasanya menggunakan pompa oli. Metode penyaringan menggunbakan penyaringan arus penuh (full-flow filtering), penyaringan bypass (bypass filtering) atau kombinasi keduanya.


          Pada metode penyaringan full flow semua oli dipompakan melalui saringan kemudian dikirim menuju ketempat-tempat yang memerlukan pelumasan. Metode ini memiliki sifat pembersihan oli yang sangat baik, akan tetapi ada bahaya kegagalan pelumasan bila saringan sampai tersumbat.
 Oleh sebab itu dipasang sebuah bypass unutk menyalurkan oli langsung tanpa melalui saringan.
          Metode kombinasi adalah penggabunngan dari metode full flow dan metode bypass. Sebagian besar oli dipompakan melalui saringan full flow, dan sebagian kecil dilewatkan ke saringan bypass kembali ke pompa oli. Metode ini menghilangkan defisiensi metode full flow dan arus balik, menjadikan mutu penyaringan oli yang terbaik. Saringan oli full flow kadangkala terpasang terpisah, kadangkala berupa satu kesatuan.

       2. Sistem Pelumasan
           Gambar dibawah menunjukan sistem pelumasan kombinasi pada mesin Hino J08C-TG



       3. Cara Kerja Sistem Pelumas
           Minyak pelumas bekerja dengan cara sebagai berikut :
           a. Mengurangi gaya gesekan (friksi)
               Jika dua permukaan yang saling menempel bergerak, akan timbul gaya geseka pada                              permukaan kontak. Minyak pelumas menciptakan lapisan oli (oil film) diantara permukaan                  kontak sehingga mengurangi gaya gesek.
           b. Pendingin
               Panas timbul pada tempat dimana terjadi gesekan. Oli pelumas mendinginkan daerah ini                      dengan menyerap panas gesekan.
           c. Peredam kejutan / getaran
               Pada bagian yang mengalami pemusatan gaya tekan seperti pada ball bearing, roller bearing                dan roda gigi, tekanan yang sangat tinggi teradi pada permukaan kontak, yang akan                              mengakibatkan keausan dan kerusakan. Dalam hal ini oli menyebarkan tekanan dan                              menyerap getarannya.
           d. Mencegah korosi / karat
               Pelumasan menci[ptakan lapisan oli yang menghindarkan permukaan logam yang tidak                        terkena udara dan air secara langsung, sehingga tidak terjadi korosi.
           e. Penyekat / perapat
               Sifat kedap udara antara silinder dan piston pada mekanisme seperti dalam mesin dan                          kompressor udara ditentukan oleh ring piston. Minyak pelumas juga mengisi sisa celah yang                masih ada untuk menambah sifat kedap udaranya.
           f. Pembersih
              Oli yang bersikulasi membersihkan saluran-saluran agar tidak tersumbat oleh kotoran atau                   butiran logam (debu metalik / gram).

Cukup sekian yaa materinya dan terimakasih sudah membacanya !!! hehehehe




Kamis, 21 Januari 2016

Penyebab Mesin harus di Overhaul ??

Assalamualaikum wr.wb

       Apa sih itu Overhaule ?? Yang disini anak otomotif pasti tau dong. Banyak versi jawabannya. Tapi intinya sama saja yaitu perbaikan mesi kendaraan dengan membongkar seluruh komponen yang ada pada mesin kendaraan. Yup apabila mobil agan rusak parah dan harus di overhaule agan harus siap-siap keman-kemana tanpa kendaraan yang lagi di overhaule tadi, kenapa ?? karena overhaule mesin membutuhkan waktu yang lumayan sangat lama tergantung tingkat kerusakan, spare part yang sudah tersedia apa belum, dan mekanik yang memperbaiki kendaraan agan apakah mekanik itu profesional atau masih belajar.

       Tapi disini saya akan bahas mesin diesel khususnya unutk truck dan saya bakal kasih tau nih kenapa mesin itu harus d overhaule, apasih penyebabnya ?? biar agan bisa cegah kerusakan itu sejak dini. Nah dibawah ini faktor yang biasa digunakan umtuk menentukan perlunya mesin di-overhaule :


  1. Tenaga mesin menurun.
  2. Bahan bakar boros.
  3. Oli mesin boros.
  4. Sulit di starter.
  5. Suara mesin tidak normal.
  6. Banyak kebocoran gas (blowby gas) dari mesin.
  7. Tekanan kompresi turun.
  8. Tekanan oli turun.
       Poin perbaikannya yaitu meliputi :
a. Prosedur pengukuran tekanan kompresi

  1. Periksa keregangan celah katup.
  2. Periksa kondisi baterai.
  3. Panaskan mesin hingga suhu air pendinginan mencapai 80°C.
  4. Lepas saringan udara.
  5. Lepas semua nozzle.
  6. Pasang adaptor dan meter pengukur tekanan kompresi.
  7. Tarik engine stop.
  8. Start dan ukur tekanan kompresi tiap silinder.

b. Prosedur pemeriksaan tekanan oli

  1. Ganti oli jika tidak layak pakai.
  2. Periksa jumlah oli.
  3. Panaskan mesin hingga suhu air pendinginan 80°C.
  4. Pasang alat pengukur tekanan
  5. Ukur tekanan oli saat mesin idle.

Mesin Diesel 3

Assalamualaikum wr.wb

       Hallo semua dikarenakan materi "Mesin Diesel" ini belum selesai jadi saya lanjutkan saja yaah . Materinya unutk sekarang ini adalah "Knocking Pada Mesin diesel", "Efisiensi Panas". Yaa disimak aja yaa om tante kalau mau di copy paaste juga silahkan gak ada yang ngelarang.


       D. Knocking pada Mesin Diesel
            Apabila pembakaran tertunda diperpanjang atau terlalu banyak bahan bakar yang diinjeksi selama periode pembakaran tertunda, maka banyaknya campuran yang sedang terbakar akan berlebihan, terlalu lamanya tahap kedua (perambatan api) akan menyebabkan terlalu cepat naiknya tekanan dalam silinder sehingga akan menimbulkan getaran dan bunyi, ini disebut dengan diesel knocking. Untuk mencegah diesel knocking maka perlu dihindari meningkatnya tekanan secara tiba-tiba dengan terbentuknya campuan yang mudah terbakar saat temperatur rendah, dengan memperpendek pembakaran atau mengurangi bahan bakar yang diinjeksikan selama pembakaran tertunda. Metode unutk mengatasinya sebagai berikut :

  1. Menggunakan bahan bakar dengan nilai cetan yang tinggi (titik nyala diturunkan).
  2. Menaikna temperatur udara dan tekanannya saat mulai injeksi.
  3. Mengurangi volume injeksi bahan bakar.
  4. Menaikan temperatur ruang bakar.
  5. Terjadinya pembakarn spontanitas dbuat lebih awal.
  6. Saat tertundanya pembakaran (ignition delay) diperpendek.



       E. Efisiensi Panas (Thermal Efficiency)
            Efisiensi panas sebuah mesin adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan perbandingan antara panas yang dikonversi menjadi efektif kerja, dengan panas yang dihasilkan oleh bahanbakar yang digunakan oleh mesin. Secara umum dinyatakan dalam prosentasi. Efisiensi panas mesin diesel umum (tanpa turbo) kurang lebih 30 ~ 40%. Dewasa ini penggunaan sistem turbocharger dan / atau intercooler serta pengurangan gesekan didalam mesin telah meningkat efisiensi panas mesin seperti tipe P11C (tipe mesin Hino) menjadi sekitar 40%.
            Nilai panas bahan bakar dikonversikan menjadi efektif dalam satuan brake horse power (bhp), dan kerugian seperti kerugian pendinginan, kerugian pembuangan dan kerugian mekanik. Perhitungan pembagian panas kedalam bebagai faktor tersebut disebut keseimbangan panas (heat balance). Diagram dibawah ini menunjukan perbandingan keseimbangan panas mesin bensin atau mesin diesel. Lebih tingginya efisiensi panas mesin diesel disebabkan oleh tidak adanya katup (throttle) pada saluran masuk udara seperti yang terdapat pada mesin bensin, sehingga diperoleh kerugian hambatan udara yang jauh lebih kecil.



Oke cukup sekian materi "Mesin Diesel" nya, kalo mau minta lebih minta aja insya Allah kalo saya dapet lagi materi nya dari instruktur bakal saya sharing ko di blog ini. Makasih yang udah ngikutin materi ini sampai habis =)

Mesin Diesel 2

Assalamualaikum wr.wb

       Lanjut ke materi Mesin Diesel yang kemarin saya potong. Unutk kali ini saya akan membahas tentang "Spesifikasi Mesin" dan "Siklus Pembakaran".


       C. Spesifikasi Mesin


.            Waktu pembukaan katup merujuk ke pembukaan dan penutupan katup masuk (intake valve) dan buang (exhaust valve), ditunjukan sebagai posisi sudut puatarn roda penerus (flywheel), dan ditentukan oleh bentuk tonjolan/sudut cam (cam angle) pada camshaft. Waktu bukaan katup ini sangat berpengaruh terhadap performa mesin dan setiap tipe mesin didesain menggunakan sudut bukaan yang berbeda. Diagram dibawah ini menunjukan waktu bukaan katup untuk mesin tipe J08C-F / J08E-TG (tipe mesin HINO). Setiap dua putaran (720°) poros engkol (crankshaft), putaran katup masuk terbuka selama 224° dan putaran katup buang terbuka selama 247°. Periode dimana kedua katup sama-sama terbuka disebut periode overlap, dalam diagram disebutkan sebesar 27° putaran. Unutk diketahui, saat silinder no 6 pada posisi overlap, silinder no 1 pada posisi titik mati atas langkah kompresi. Karena kedua katup silinder no 1 sedang tertutup, maka dimungkinkan unutk menyetel celah bukaan katup (valve clearance) pada posisi ini.













         D. Siklus Pembakaran


              1. Perbandingan Kompresi dan Temperatur

                  Udara didlama silnder dikompresikan oleh gerakan piston ke TMA akan menyebabkan temperatur udara meningkat. Grafik dibawah memperlihatkan hubungan secara teori perbandingan kompresi, tekanan kompresi dan temperatur dengan ketetuan tidak ada kebocoran kompresi dan tidak ada panas yang hilang. Sebagai contoh pada grafik, bila perbandingan kompresi 16, maka tekanan kompresi mencapai ± 37 kg/cm² dan temperatur pada 500°C. Dalam mesin diesel, banyaknya udara yang masuk ke silinder akan bepengaruh besar terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-ignition) yang dapat menentukan output mesin, maka efisiensi penghisapan adalah penting.

                2. Terbakarnya Minyak Diesel (Solar)
                    Bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar dapat terbakar spontanitas karena temperatur udara yang tinggi. Dalam mesin diesel perbandingan kompresi yang tingi dan penggunaan bahan bakar dengan titik nyala (ignition point) yang rendah akan memperbaiki kemampuan terbakarnya bahan bakar. Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk dapat terbakar disebut angka cetana (cetane number). Untuk mesin diesel dengan putaran mesin tinggi, angka cetana yang umum digunakan sekitar 40~45.

                3. Kondisi Pembakaran pada mesin Diesel
                    Pada mesin diesel, saat bahan bakar diinjeksikan kedalam udara yang panas akibat kompresi, panas kompresi tersebut membakar bahan bakar dan siklus berlanjurt ke langkah pembakaran. Diagram dibawah ini menunjukan perubahan tekanan udara dalam silinder saat langkah kompresi dan langkah pembakaran. Bahan bakar mulai diinjeksikan pada titk A sesaat sebelum akhir langkah kompresi, kemudian mulai terbakar pada titik B. Selisih waktu antara titik A da titik B disebut pembakaran tertunda (ignition delay) dimana pada saat pembakaran tertunda ini partikel bahan bakar dipanaskan  dan menguap akibat panas udara yang sampai pada suhu titik nyala bahan bakar. Sekali terbakar, api menyebar dengan cepat mengisi ke seluruh ruangan silinder dan menyebabkan peningkatan tekanan udara dengan cepat seperti ditunjukan antara titik B dan C (periode perambatan api / flame propagation). Naiknya tekanan dalam periode ini merupakan persiapan unutk membentuk banyaknya campuran yang mudah terbakar dalam periode berikutnya. Setelah ini bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar dari titk C - D yang disebut periode pembakaran langsung (direct combustion). Akhir injkesi pada titik D, setelah titik ini gas pembakaran memuai dan sisa bahan bakar yang ada terbakar habis serta piston bergerak turun sehingga tekanan udara juga berangsur-angsur turun samp[ai pada titik E. Periode ini disebut dengan periode pembakaran lanjutan (after burning).



Yup sekian dulu yaah materi dari saya ini. Lain waktu saya lanjutkan dan ini sebenernya belum selesai loh materinya, ditunggu aja yaa !!!!
Kalau ada kesalahan mohon dimaafkan yaah dan diperbaiki heheh maklum namanya juga manusia.

Msein Diesel 1

Assalamualaikum wr.wb

       Kalian pasti udah pada tahu dong tentang mesin mobil walaupun sedikit-sedikit, yaa mesin mobil umumnya ada 2 yaitu mesin bensin dan mesin diesel. Tapi sekarang-sekarang ini muncul penemuan-penemuan baru pada mesin mobil yaitu mesin mobil tenaga listrik, tenaga surya dll. Tapi kali ini saya mau ngebahas tentang mesin diesel khususnya yang dipakai oleh truk Hino. Yaap hino lagi hino lagi, kenapa mesti hino sebagian besar dari postingan saya ?? Karena saya bekerja di Dealer resmi Hino. Maka dari itu saya mau sharing juga sekalian ilmu yang saya dapet selama bekerja dan training di Hino. Oke langsung aja yaa.

       A. Sejarah Mesin Diesel

            Pada tahun 1982 Rudolf  Diesel (mungkin dia kakeknya Vin Diesel wkwkwk), seorang insinyur dari Jerman, menerbitkan buku yang berjudul "Teori dan struktur mendalam dari motor konversi panas" (Theory and Structure of a Rationalized Thermomotor). Ia mengembangkan sebuah prototipe mesin 4-langkah dimana udara dimampatkan didalma sebuah silinder kemudian sejenis bahan bakar yang mengandung bubuk arang dimasukandan terbakar sendiri akibat panas udara yang dimampatkan. Setelah berulang kali mencoba, akhirnya pada tahun 1987 berhasil mengembangkan konstruksi sederhana sebuah "Mesin Diesel". Desain tersebut memompakan / menginjjeksikan minyak bakar kental menggunakan udara bertekanan tinggi. Mesin ini bersilinder tunggal (diameter x langkah : 250mm x 390 mm) tipe katup lateral, dengan keluaran mesin (output) 18 PS / 180 rpm. Sejak saat itu jenis mesin ini dikenal dengan Mesin Diesel berdasar nama penemuannya.

     
       B. Prinsip Kerja Mesin Diesel 4-Langkah

            Prinsip kerja mesin diesel 4 langkah adalah suatu rangkaian ulangan tetap dari beberapa langkah, yaitu :





              Nah itu dulu yaa om tante yang bisa saya kasih materinya, solanya udah cape nih wkwkwk. Tenang saya bakl lanjutin kok di blog selanjutnya. Unutk materi selanjutnya saya mau mambhas "Spesifikasi Mesin" & "Siklus Pembakaran". Ditunggu aja yaa =)


Selasa, 19 Januari 2016

Sistem Rem

Assalamualikum wr.wb
      Di postingan kali inin saya masih akan memberikan materi yang pernah saya dapat di Training Center Hino, tapi kali ini materinya tentang "Sistem Rem". Yaap pasti udah pada tau kan rem itu apa ?? Penyelamat hiduo kita saat berkendara hehehe bahasa kasarnya sih gitu. Oke langsung aja saya rinciin masalah sistem rem ini.


      Sistem rem adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi mengurangi kecepatan kendaraan. Sistem rem berfungsi unutk mengontrol jalannya kendaraan, menghentikan kendaraan atau memarkir kendaraan. Prinsip kerja sistem rem ini adalah merubah energi gerak menjadi energi panas unutk menghentikan kendaraan dengan memanfaatkan gesekan antara 2 tromol dan kanvas rem. Menurut penggunaanya rem pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu ;



       Rem kaki menurut mekanisme penggeraknya dapat digolongkan menjadi 2 type yatiu type hidraulis dan pneumatis.
Mekanisme penggerak rem hidraulis memanfaatkan tekanan minyak unutk menggerakan mekanisme rem. Keuntungan sistem hidraulis yaitu konstruksi sederhana, respon kerja biak dan konstruksinya handal. Sedangkan keunutngan sistem pneumatis memiliki keunutngan daya pengereman yang lebih kuat, respon lebih cepat dan pengoperasian lebih ringan.
Sistem rem kombinasi merupakan gabungan dari sistem hidraulis dan pneumatis, menggunakan penguat (booster) unutk menekan minyak. Booster penguat ini ada 2 macam, yaitu booster dengan tenaga vakum dan booster dengan tekanan udara. Saat ini banyak dipakai pada kendaraan ringan, menengah dan berat.

       1. Jenis Servo Vakum (Vacum Servo Brake)
           Jenis ini yang saat ini dipakai oleh Hino Seri 300 atau kita sebut Hino Dutro. Tekanan oli dibangkitkan pedal rem, kemudian tekanan ini diperkuat oleh hydromaster. tekanan minyak ini kemudian dikirim ke wheel cylinder, untuk memperoleh tenaga pengereman yang kuat. Hydromaster merupakan alat unutk memperkuat tekanan oli dengan menggunakan kevakuman (teknanan negative) yang dibangkitkan oleh pompa vakum yang terpasang pada mesin.



       2. Jenis Servo Udara (Air Servo Brake)
           Denga prinsip kerja yang hampir sama denga tipe srvo vakum, jenis ini memperoleh kekuatan kendali yang kuat dengan mengisi oli dalam tekanan, memakai udara dari tangki udara.


       3. Jenis Air-Over (Air-Over Brake)
           Ciri utama dari rem tipe ini adalah penggunaan udara bertekanan dan tekanan oli. Pengunaan sistem ini menghasilkan daya pengereman yang kuat dengan tenaga pengendali yang ringan. Daya pengereman udara bertekanan dari kompressor diisikan  kedalam air master. Tekanan oli dibangkitkan oleh air master (master udara). Udara yang mengalir dari brake valve dama dengan yang mengalir ke air master dan daya pengereman dikontrol dengan mengontrol tekanan udara pada brake valve.



4. Jenis Full Air Brake
    Full air brake memanfaatkan tekanan udara unutk menekan sepatu rem. Pedal rem hanya membuka dan menutup katup rem, mengatur aliran udara bertekanan. Dengan daya pengendalian yang ringan dapat diperoleh daya pengereman yang besar. Tipe ini digunakan pada kendaraan berat khususnya trailer atau gandeng.
Daya pengereman udara bertekanan dari kompressor melalui relay valve ke brake chamber unutk mengerakan brake shoe (sepatu rem) melalui cam mengungkit sehingga kanvas rem menempel pada tromol rem.




Okeh sekian materi "Sistem Rem' dari saya jika ada kekurangan tolong dimaklumi dan diperbaiki =))

Mekanisme Penggerak Katup

Assalamualaikum wr.wb

         Pengunjung blog ini pasti udah banyak yang tahu dong yaa apa itu katup ?? Yaa apalgi yang kerjanya saban hari benerin mesin atau disebut mekanik entah itu mekanik motor atau mobil. Kali ini saya akan memeberikan materi  tentang "Mekanisme Penggerak Katup". Disimak aja ya gan.

MEKANISME PENGGERAK KATUP

         Ada dua mekanisme penggerak katup yang berfungsi unutk mengatur pemasukan udara atau campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder dari pembuangan das sisa pembakaran ke luar silinder pada waktu yang tepat. Kedua model tersebut adalah model Over Head Valve (OHV) dimana poros cam dipasang diblok silonder sedangkan katup-katup dipasang di kepala silinder, dan Over Head Cam (OHC) dimana cam maupun katup-katup diletakkan dikepala silinder.

        1. OHV (Over Head Valve)
            Pada model OHV (katup dikepala silinder), poros cam dipasang pada blok silinder bagian samping bawah. Gerakannnya dipindahkan ke katup pada kepla silinder dengan long push rod dan rocker arm. Kelemahan model ini adalah pada putaran tinggi berat push rod dapat menyebabkan fungsi katup tidak stabil (bergetar).

        2. OHC (Over Head Cam)
            Pada model OHC (poros cam dikepala silinder), poros cam dipasang pada bagian atas kepala silinder dan menggerakan katup secara langsung. Untuk memindahkan putaran poros engkol ke poros cam, antara poros cam dan poros engkol dihubungkan dengan menggunakan roda gigi (idle gear), rantai mesin (timing chain) atau sabuk (timing belt). Model ini dangat populer karena katup tetap mengikuti gerakan poros cam pada saat putaran tinggi. 



        3. Roller Tap
            Pada mesin OHV, bagian yang menghubungkan push rod dengan camshaft dinamakan tappet. Pada mesin model lama, bentuk tappet dibuat unutk dapat berputar pada permukaan cam. Pada mesin Hino seri P11C menggunakan roller tappet, yaitu tappet yang pada bagian ujungnya dipasang sebuah roller. Penggunaan tappet jenis ini dapat mengurangi kehilangan tenaga akibat gesekan sampai setengah.




Yup sekian materi yang sedikit ini saya berikan, semoga bermanfaat. Teang masih banyak materi yang saya dapatkan di Training Center Hino yang saya akan posting disini.Jadi tunggu nanti lagi yaa di E-Training Hino Produk wkwkwkwkwk.

Kontruksi Dasar Mesin Diesel

Asslamualaikum wr,wb

      Sesuai janji saya penghuni blog ini sebelumnya, saya akan memposting materi tentang "Konstruksi Mesin Diesel". Simak baik-baik yaa kawan-kawan pelajar SMK jurusan otomotif yang mau copy paste hehehehe.

Konstruksi Mesin Diesel

       Agar mesin diesel dapat berfungsi dengan baik, konstruksi mesin terdiri dari komponen utama mesin dan komponen kelengkapan mesin. 

  • Komponen utama mesin terdiri dari :
  1. Blok silinder (Cylinder Blok)
  2. Kepala silinder (Cylinder Head)
  3. Piston dan batang piston  (Piston and Connecting rod)
  4. Poros engkol (Crankshaft)
  5. Fly wheel
  6. Mekanisme Katup
  7. Oil pan (Carter)


       Silinder liner merupakan suatu bagian yang menghasilkan tenaga gerak berbentuk silinder dan dilengkapi dengan piston. Batang piston berfungsi untuk menghubungkan piston dengan poros engkol dimana satu ujungnya dihubungkan dengan pin piston dan ujung lainnya dihubungkan dengan poros engkol melalui sebuah bantalan.

       Poros engkol befungsi unutk merubah gerak naik turun piston didlam silinder menjadi gerak putar. Kepala silinder dipasang pada bagian atas silinder dan dilengkapi dengan katup, intake manifold, exhaust manifold yang berfungsi unutk menghisap udara dan membuang gas sisa pembakaran. Oil pan atau carter yang terletak dibagina bawah blok silinder berfungsi sebagai penutup bawah masin sekaligus tempat minyak mesin.

      Sedangkan kelengkapan mesin adalah bagian tambahan dari mesin yang berfungsi untuk menjamin agar mesin dapat bekerja dengan baik. Bila tidak ada kelengkapan ini maka mesin tidak akan dapat bekerja terus-menerus.

  • Kelengkapan mesin terdiri dari :
  1. Sistem Pelumas
  2. Sistem Pendingin
  3. Sistem Pemasukan dan Pembuangan (Intake and Exhaust)
  4. Sistem Bahan Bakar
  5. Sistem Kelistrikan
 
       Sekian matei dari saya yang dapat saya posting di blog ini, jika ada kesalahan mohon dimaafkan namanya juga manusia. Jika ingin tanya-tanya seputar dasar-dasar otomotif silahkan coment aja.




Senin, 18 Januari 2016

Prisnip Kerja Mesin

Assalamualikum wr.wb

       Materi ini saya dapat saat saya duduk dibangku SMK jurusan otomotif sebagai bahan presentasu saya ke guru-guru dijurusan buat nambah-nambah nilai. Sekarang saya kasih dari pada cuma diem doang di buku mending saya post disini siapa tau banyak yang butuh hehehe.


PRINSIP KERJA MESIN

       Mesin yang digunakan pada motor bensin dan motor diesel adalah jenis gerak bolak-balik (reciprocating engine). Komponen dasar dari mesin ini terdiri dari batang piston, dan poros engkol. Dari mekanisme tersebut terbentuklah suatu ruangan diatas piston yang iasa disebut sebagai ruang bakar. Sudah pada tau kan prinsip kerja dari mesin itu apa ?? Sudah pernah saya posting kok di "Dasar-dasar Mesin", cek aja kalo belum tau.

       Lanjut, posisi tertinggi dari piston disebut Titik Mati Atas (TMA). Sedangkan posisi terendah yang dicapai piston disebut Titik Mati Bawah (TMB). Jarak dari TMA ke TMB disebut langkah piston. dari prinsip kerja mesin diatas dapat disimpulkan bahwa agar mesin dapat bekerja ada 4 proses yang harus dilakukan, yaitu :
  1. Mesin harus memasukan udara dan bahan bakar. Proses ini ni disebut Proses Hisap.
  2. Agar udara dan bahan bakar dapat dibakar maka udara dan bahan bakar tersebut harus dicampur secara homogen dan berbentuk gas. Untuk mencapai hal ini mesin harus mealkukan proses yang disebut Proses Kompresi.
  3. Setelah campuran udara dan bahan bakar bercampur secara homogen maka untuk memperoleh panas, maka campuran tersebut harus dibakar, kemudian panas hasil pembakaran tersebut dirubah menjadi tenaga gerak oleh mekanisme piston. Proses ini disebut Proses Usaha
  4. Agar mesin dapat bekerja kembali, maka campuran udara dan bahan bakar yang telah dibakar harus dikeluarkan dari silinder. Proses ini disebut Proses Buang.
       Ke-4 proses tersebut harus berlangsung secara urut dan tetap dan berlangsung secara terus-menerus. Proses hisap, kompresi, usaha, buang ini disebut satu siklus.





        Dilihat dari cara menyelesaikan siklus mesin dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
  • Mesin 4 langkah (mesin 4 tak) adalh mesin yang untuk menyelesaikan satu siklus kerja tersebut diperlukan 4 kali gerakan piston dan 2 kali putaran poros engkol.
  • Mesin 2 langkah (mesin 2 tak) adalah mesin yang untuk menyelesaikan satu siklus hanya memerlukan 2 kali gerakan piston dan 1 putaran poros engkol.

       Nah disini saya kan membahas hanya mesin 4 tak.

PRINSIP KERJA 4 TAK




PERBANDINGAN MESIN BENSIN DAN MESIN DIESEL




       Oke saya sudahi dulu ya materinya, unutk selanjutmnya saya akan mambahas tentang "Konstruksi Mesin Diesel". Jadi yang mau copy paste buat tugas pantengin aja terus blog saya. Dan jika da kekurangan tolong dimaafkan yaa dan kalo mau nanya-nanya seputar dasar-dasar otomotif tinggal coment aja kok insya Allah dijawab kalo lagi online.

Maintenance (Perawatan)

 Asslamualaikum wr.wb

       Dipostngan kali ini saya akan memberikan materi tentang "Maintenance (Perawatan)". Materi Maintenance ini saya dapat saat saya Training Produk "Dutro" di Training Center Hino Motor Sales Indonesia. Nah sekarang saya mau kasih tuh materi yang sudah saya dapat siapa tau bermanfaat buat yanglagi duduk di bangku STM. Maintenance di sini ditujukan unutk semua kalangan yaa bisa untuk perawatan komputer, laptop, elektronik lain, mesin motor mobil dll. Tapi disini saya akan membahas Maintenance unutk kategori mesin.




Maintenance (Perawatan)

      A. Pengertian Perawatan

           Konsep pemeriksaan sudah dikenal sejak pertengahan abad 20. Kata perawatan berasal dari bahas inggris "Maintenance". Maintenance itu sendiri berasal dari bahas latin "Matutentione" yang berarti "merawat denga tangan". Definis lain dari kamus yang sama adalah :
  1. Perbuatan atau hasil dari penjagaan.
  2. Tolak ukur yang dibutuhkan unutk penjagaan aau membuat tetap suatu masalha atau situasi.
  3. Perawatan teknik pada bagian yang penting agar pengoperasian motor/mesin dapat teratur dan tetap.
          Oleh karena itu dalam pengertian umum perawatan adalah merawat, menjamin agar berfungsi dan lain-lain. Dengan kata lain perawatan adalah gabungan dari operasi kendaraan yang bertujuan untuk mendapatkan efisiensi kendaraan yang maksimum dengan kemungkinan rusak yang rendah dan waktu perbaikan yang singkat. Fungsi dari perawatan itu sendiri adalah :
  1. Mempertahankan kondisi kendaraan secara maksimal baik tenaga dan kemampuan. 
  2. Mencegah terjadinya kerusakan yang fatal secara dini.
  3. Meningkatkan usia pakai kendaraan.
          
     B. Tingkat / Level Perawatan 

          Tujua utama dari pembagian tingkat perawatan ini adalah untuk membuat pekerjaan perawatan lebih rasional sehingga lebih ekonomis dan biaya pelaksanaanya rendah.

          Klarifikasi tingkat perawatan terdiri atas :
      1. Perawatan dasar atau Perawatan Harian
          Perawatan atau tingkat pemeriksaan harian pada initnya perawatan pertama yang harus dilakukan pengemudi atau teknisi yang ditunjuk khusus untuk pekerjaan tersebut. Perawatan ini dilakukan secara menyeluruh sebelum, sesudah kendaraan beroperasi atau sebelum, selama dan sesudah beroperasi.

      2. Perawatan Preventif atau Perawatan Periodik
          Perawatan ini dilakukan secara periodik atau berkala, berulang-ulang dan terprogram. Perawatan preventif adalah rangkaian perencanaan pekerjaan melalui "Perencanaan Perawatan". Dalam hal ini pihak pabrik pembuat kendaraan telah menetapkan pekerjaan yang harus dilakukan agar diperoleh penampilan kendaraan yang selalu prima dan siap pakai. Termasuk dalam perawatan ini adalah : perawatan 1000 km, dan 5000 km (dilakukan oleh dealer) serta perawatan setiap 5000 km, 10000 km, 20000 km dst.

     3. Perawatn Korektif 
         Yang dimaksud dengan perawatan korektif adalah perbaikan komponen mekanis, penggantian suku cadang yang rusak. Perbaikan ini tidak direncanakn terlebih dahulu dan dilakukan begitu diketahui danya kerusakan  dan proses perbaikan dalam waktu yang singkat , biaya rendah, dan kualitas yang baik. Pada umunya perawatan korektif dapat diketahui ketika melakukan perawtan dasar atau perawatan preventif. Jika kelainan tersebut tidak ditemukan ketika pemeriksaan dasar dan preventif, maka kerusakan terjadi ketika kendaraan beroperasi.

      4. Perawatan Menyeluruh
          Perawatan ini termasuk peawatan yang dilakukan secara menyeluruh (bongkar, pasang/overhaule) untuk unit (assy), perlengkapan mekanis, body dll. Dengan tujuan rasionalisasi dan mempercepat proses perbaikan maka bengkel yang melaksanakn perawatan ini harus menyediakan komponen cadangan dalam bentuk unit (assy). dengan cara ini komponen yang rusak dapat ditukar dengan cepat dan kendaraan dapat segera beroperasi kembali sehingga kendaraan tidak menunggu terlalu lama untuk perbaikan komponen yang rusak. Contoh komponen cadangan :
  • Unit mesin
  • Unit transmisi
  • Unit differential
  • Alternator
  • Motor Stater
  • Steering gearbox dll

      C. Kriteria Perawatan

           Perawatan harus diprogram denga  cara mengumpulkan data atas jenis perawatan yang sering dilakukan dengan membandingkan perkiraan jarak tempuh dan waktu beroperasi.
           
      1. Perawatan berdasarkan jarak tempuh
          Kriteria perawatan ini dapat ditetapkan pada kendaraan yang beroperasi denga kecepatan rata-rata dan jarak tempuh yang telah ditentukan serta mesin berputar idle (langsam) tidak terlalu lama saat kendaraan berhenti. Contoh : bus antarkota, truk jarak jauh.

      2. Perawatan berdasarkan jam operasi
          Perawatan ini dipilih untuk kendaraan yang rute operasinya jarak dekat, tetapi mesin harus selalu hidup dalam waktu yang lama ketika berhenti. Contoh : bus kota, truk sampah, truk pengaduk semen (mixer), dll.


       Oke sekian sudah materi dari saya yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaan yaa.





Ohiya apakah anda sudah melakuka perawatan pada kendaraan pribadi anda ????