Jumat, 22 Januari 2016

Sistem Pelumas 2

Assalamualaikum wr.wb

       Bagi yang udah punya motor pasti sering ganti oli dong yahh ?? Nah suka ngeliat gak sih tulisan-tulisan yang ada dikemasannya, kan suka ada tu angka 10-40w dst. Tau artinya gak sih ? ternyata itu kode viskositas oli yang cocok buat kendaraan kita, kalau kita salah beli yang harusnya 10-40w malah kita beli 80-90w buat motor kita yang ada minggu depan udah dioverhaule kali mesin motor kita. Nah disini saya bakal kasitau nih kode-kode yang ada dikemasan oli, tapi saya lebih spesifik ke roda 4 atau lebih hehhehhe.


       1. Penilaian dan klasifikasi minyak pelumas
           Ada dua tipe klasifikasi umum digunakan untuk mesin yaitu berdasarkan kekentalan (viskositas) dengan standar dari SAE (Society of Automotive Engineers) serta berdasarkan kemampuan dan penggunaan dengan standar dari API (American Petrolium Institute).

       a. Klasifikasi berdasarkan SAE / viskositas
           Walaupun ada beberapa metode klasifikasi, namun standar SAE adalah yang paling umum digunakan seperti pada tabel dibawah ini. Semakin besar nilainya semakin kental olinya. Tanda huruf "W" (winter) menunjukan bahwa oli cocok digunakan pada daerah yang cuacanya sangat dingin.


             Viskositas oli mesin bergantung pada suhu dan berat jenisnya. Bagaimanapun kondisi peumasan yang diperlukan tidak dapat dilayanioleh satu tingkat kekentalan sehingga diciptakan oli dengan kekentalan yang berbeda-beda untuk penggunaan tertentu. Oli seperti ini disebut oli single-grade (misal SAE 10w. SAE 30W). Berbeda secara menyolok dari ini, seperti oli SAE 10W atau SAE 20-50W memiliki indeks viskositas yang tinggi, sehinggadisebut oli multi-grade. Sebagai contoh, oli SAE 10W-30 memiliki sifat SAE 10W yang memudahkan start mesin pada udara dingin serta kemampuan SAE 30W pada putaran mesin tinggi, beban berat dan suhu panas, sehingga oli tersebut dapat dipergunakan pada kondisi yang berbda. Gambar dibawah ini beberapa contoh hubungan antara nilai SAE dengan suhu penggunaan.


       b. Klasifikasi berdasrkan kemampuan dan penggunaan
           Metoda klasifikasi oli mesin berdasarkan kemampuan dan penggunaan paling banhak menggunakan standar API seperti rincian berikut ini :

1. Klasifikasi API service "CC"
    Tingkat penggunaan digunakan pada mesin diesel putaran mesin rendah dengan turbocharger dan kondisi relatif berat. Performa oli harus dapat mencegah endapan  pada suhu tinggi, endapan pada suhu rendah, karat dan korosi.

2. Klasifikasi API service "CD"
Tingkat penggunaan digunakan pada mesin diesel putaran tinggi dengan turbocharger dan kondisi lebih berat. Performa oli harus dapat mencegah endapan suhu tinggi, endapan suhu rendah, karat dan korosi dengan tingkat yang lebih baik daripada klasifikasi CC

Nb ; huruf "C" bearti Commercial and Fleet Engine Service, biasa digunakan untuk mesin diesel.


Hino menganjurkan kelas CD untuk mesin-mesin yang menggunakan turbocharger serta CC / CD untuk mesin-mesin tanpa turbocharger. Kelas CE, CF dan CG dengan sifat pemecahan jelaga yang lebih baik telah digunakan sebagai standart.

      c. Sifat yang diperlukan dari oli mesin
          Sebagai tambahan dari kecocokan dan keluasan indeks viskositas, sifat-sifat berikut diperlukan dari sebuah oli mesin
          1) Ketahan terhadap oksidasi dan korosi atas logam
              Oli yang digunakan pada mesin diesel bekerja pada suhu dan tekanan yang tinggi serta terkena oksidasi sam sulfat akibat adanya belerang yang terbakar pada pembakarn bahan bakar. oli yang teroksidasi  membentuk deposit yang mengakibatkan korosi dan keausan pada permukaan logam.
          2) Sifat pembersihan yang baik
              Oli menjadi kotor akibat keruasakan oli, kotoran dari luar, arang dan kotoran-kotoran lain akibat pembakaran bahan bakar. Kotoran ini bersifat merusak mesin sehingga oli perlu bersifat detergent / membersihkan.
          3) Lapisan oli yang kuat
              Lapisan opli tidak hanya kuat namun harus tahan terhadap tekanan tinggi. Sifat licin selain viskositas ini adalah sifat pelumasan, lekatan pada logam, ketahan lapisan oli dan lain-lain. Oli pada mesin diesel harus sangat licin. Minyak bumi sebagai bahan dasar oli mesin diesel saja tidak cukup, sehingga perlu ditambahkan bahan-bahan lain untuk memenuhi kebutuhan. Oleh sebab itu oli mesin diesel sangat berbeda dengan oli untuk mesin bensin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar