Lanjut ke materi Mesin Diesel yang kemarin saya potong. Unutk kali ini saya akan membahas tentang "Spesifikasi Mesin" dan "Siklus Pembakaran".
C. Spesifikasi Mesin
. Waktu pembukaan katup merujuk ke pembukaan dan penutupan katup masuk (intake valve) dan buang (exhaust valve), ditunjukan sebagai posisi sudut puatarn roda penerus (flywheel), dan ditentukan oleh bentuk tonjolan/sudut cam (cam angle) pada camshaft. Waktu bukaan katup ini sangat berpengaruh terhadap performa mesin dan setiap tipe mesin didesain menggunakan sudut bukaan yang berbeda. Diagram dibawah ini menunjukan waktu bukaan katup untuk mesin tipe J08C-F / J08E-TG (tipe mesin HINO). Setiap dua putaran (720°) poros engkol (crankshaft), putaran katup masuk terbuka selama 224° dan putaran katup buang terbuka selama 247°. Periode dimana kedua katup sama-sama terbuka disebut periode overlap, dalam diagram disebutkan sebesar 27° putaran. Unutk diketahui, saat silinder no 6 pada posisi overlap, silinder no 1 pada posisi titik mati atas langkah kompresi. Karena kedua katup silinder no 1 sedang tertutup, maka dimungkinkan unutk menyetel celah bukaan katup (valve clearance) pada posisi ini.
D. Siklus Pembakaran
1. Perbandingan Kompresi dan Temperatur
Udara didlama silnder dikompresikan oleh gerakan piston ke TMA akan menyebabkan temperatur udara meningkat. Grafik dibawah memperlihatkan hubungan secara teori perbandingan kompresi, tekanan kompresi dan temperatur dengan ketetuan tidak ada kebocoran kompresi dan tidak ada panas yang hilang. Sebagai contoh pada grafik, bila perbandingan kompresi 16, maka tekanan kompresi mencapai ± 37 kg/cm² dan temperatur pada 500°C. Dalam mesin diesel, banyaknya udara yang masuk ke silinder akan bepengaruh besar terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-ignition) yang dapat menentukan output mesin, maka efisiensi penghisapan adalah penting.
Bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar dapat terbakar spontanitas karena temperatur udara yang tinggi. Dalam mesin diesel perbandingan kompresi yang tingi dan penggunaan bahan bakar dengan titik nyala (ignition point) yang rendah akan memperbaiki kemampuan terbakarnya bahan bakar. Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk dapat terbakar disebut angka cetana (cetane number). Untuk mesin diesel dengan putaran mesin tinggi, angka cetana yang umum digunakan sekitar 40~45.
3. Kondisi Pembakaran pada mesin Diesel
Pada mesin diesel, saat bahan bakar diinjeksikan kedalam udara yang panas akibat kompresi, panas kompresi tersebut membakar bahan bakar dan siklus berlanjurt ke langkah pembakaran. Diagram dibawah ini menunjukan perubahan tekanan udara dalam silinder saat langkah kompresi dan langkah pembakaran. Bahan bakar mulai diinjeksikan pada titk A sesaat sebelum akhir langkah kompresi, kemudian mulai terbakar pada titik B. Selisih waktu antara titik A da titik B disebut pembakaran tertunda (ignition delay) dimana pada saat pembakaran tertunda ini partikel bahan bakar dipanaskan dan menguap akibat panas udara yang sampai pada suhu titik nyala bahan bakar. Sekali terbakar, api menyebar dengan cepat mengisi ke seluruh ruangan silinder dan menyebabkan peningkatan tekanan udara dengan cepat seperti ditunjukan antara titik B dan C (periode perambatan api / flame propagation). Naiknya tekanan dalam periode ini merupakan persiapan unutk membentuk banyaknya campuran yang mudah terbakar dalam periode berikutnya. Setelah ini bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar dari titk C - D yang disebut periode pembakaran langsung (direct combustion). Akhir injkesi pada titik D, setelah titik ini gas pembakaran memuai dan sisa bahan bakar yang ada terbakar habis serta piston bergerak turun sehingga tekanan udara juga berangsur-angsur turun samp[ai pada titik E. Periode ini disebut dengan periode pembakaran lanjutan (after burning).
Yup sekian dulu yaah materi dari saya ini. Lain waktu saya lanjutkan dan ini sebenernya belum selesai loh materinya, ditunggu aja yaa !!!!
Kalau ada kesalahan mohon dimaafkan yaah dan diperbaiki heheh maklum namanya juga manusia.
The diesel engine is an internal combustion engine that uses a piston to mengkorversi energy arising from the combustion of diesel fuel injected into the combustion chamber.
BalasHapustogel sgp